Senin, 14 Desember 2009

Ikhlas Mengabdi


Sabtu, 12 Desember 2009 (Republika)


Oleh: Erik Purnama Putra

Bekerja secara ihklas. Itulah kunci kesabaran dari sosok Monadi (36 tahun), dalam menyikapi pekerjaannya sebagai penjaga Taman Flora dan Fauna Kota Surabaya yang terletak di Jl. Manyar No. 80A. Hal itu dirasakan Monadi menyikapi statusnya yang hingga saat ini masih menyandang sebagai pegawai serabutan.

Kondisi itu jelas ironis. Mengingat pria kelahiran Lamongan itu merupakan orang yang paling lama bekerja di situ. Dan pekerjaan yang dilakukan Monadi pun cukup banyak, misal menyapu, merawat hewan, dan menjaga keamaan, serta menanam benih bunga hingga merawatnya hingga berbunga. Namun, karena semua itu dilakukan dengan lapang dada dan menerima segalanya tanpa mengeluh, membuat Monadi menjalani pekerjaannya tanpa beban.


“Memang status saya belum jelas karena bukan honorer atau bahkan PNS. Namun hal itu tidak lantas membuat saya malas-malasan bekerja. Karena bekerja itu sudah menjadi tanggungjawab saya menjaga kelestarian taman ini,” terangnya.


Di sisi lain, pria yang sudah mengabdikan diri selama 14 tahun di bawah naungan Dinas Kebersihan dan Pertanahan (DKP) itu banyak mendapatkan kebahagiaan bekerja. Meski kebahagiaan yang didapat bukan melulu masalah materi.


“Saya bisa kerasan kerja di sini karena seluruh pandangan mata melihat hanya hamparan hijau yang tampak. Di samping itu, lingkungan yang sejuk dan nyaman membuat saya betah berlama-lama di taman,” urainya.


Meski diakui ada duka dalam pengalaman bekerja selama ini, hal itu tidak menggoyahkan sedikit pun bagi Monardi untuk menuntut macam-macam kepada pemimpinnya. Namun, satu yang diharapkannya, yakni agar suatu saat atasannya mau memperjuangkan nasibnya supaya dapat meningkat menjadi pegawai honorer, dan selanjutnya diangkat menjadi PNS.


“Saya sebenarnya pasrah saja bekerja tanpa jenjang karir yang jelas. Namun, saya sangat ingin jika suatu saat nanti status saya ditingkatkan. Karena bekerja di sini semuanya disamaratakan. Baik pekerja baru atau lama mendapat gaji yang tak ada penilaian masa baktinya,” ungkapnya.


Di luar itu, sering ada peristiwa yang cukup mengganggunya selama bekerja, yakni seringnya pengunjung membuang sampah sembarangan. Padahal mereka sudah diingatkan melalui pengeras suara berkali-kali, namun tetap saja sampah banyak bertebaran di area taman. Sehingga hal itu membuat repot dirinya bersama rekan pekerja lain sebab harus bekerja ekstra membersihkan taman dari sampah.


“Saya sangat geregetan dengan pengunjung, terutama siswa-siswi berkelompok yang biasanya suka buang sampah sembarangan. Karena hal itu bakal mengotori taman dan membuat pemandangan jadi tidak sedap. Dampaknya, saya beserta teman-teman jadi harus nambah waktu untuk bekerja,” urainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar